Berikut ini beberapa fakta-fakta yang terjadi selama berlangsungnya AFF Cup 2010 :
- Indonesia adalah peserta yang paling banyak mencetak gol, yaitu sebanyak 17 gol.
- Laos adalah peserta yang paling banyak kebobolan, yaitu sebanyak 13 gol.
- Score pertandingan terbesar terjadi saat Vietnam mengalahkan Myanmar dengan 7 – 1.
- AFF Cup 2010 menghasilkan juara baru yaitu Malaysia.
- Ada 3 negara yang belum pernah menjadi juara dan masuk ke dalam semifinal, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
- Indonesia memenangkan pertandingan 5x secara berturut-turut.
- Ada 8 tim yang ikut berpartisipasi dalam AFF Cup 2010 ini.
- Ada 3 negara yang menggunakan pemain hasil naturalisasi, yaitu Indonesia, Filipina, dan Singapura.
- Malaysia dan Myanmar adalah tim yang dilatih oleh pelatih dari negara asalnya masih-masing. Malaysia dilatih oleh Rajagobal dan Myanmar dilatih oleh Tin Myint Aung.
- Supporter Malaysia adalah supporter yang tidak sportif. Mereka menggunakan laser dan petasan saat bertemu Vietnam dan Indonesia.
- Pada AFF Cup 2010 ini Indonesia mendapatkan dukungan dari beberapa pemain sepak bola dunia, seperti Rio Ferdinand, Cesc Fabregas, dan Ryan Babel melali akun twitter nya.
- Peraih top skor adalah pemain Malaysia Mohammad Safee Sali dengan mencetak 5 gol.
- Pemain terbaik diraih oleh Firman Utina, kapten timnas Indonesia.
- Fair play award diberikan kepada Filipina.
- Selama berlangsungnya AFF Cup 2010 ini tercipta 51 gol, 65 kartu kuning, dan 4 kartu merah.
- Christian Gonzales (INA) adalah pemain yang paling banyak terperangkap offside, yaitu sebanyak 10 kali.
- Indonesia merupakan tim yang paling banyak mencatat kemenangan, yaitu sebanyak 6 kali.
- Pemain tertua dalam turnamen kali ini adalah Aleksander Duric dari Singapura, dengan usia 40 tahun.
- Beberapa kali timnas Indonesia masuk menjadi Trending Topics di Twitter dan beberapa nama pemain timnas.
- Muncul idola baru di timnas Indonesia, yaitu Irfan Bachdim dan Christian Gonzales.
Sumber : kaskus
Kawan, kita sebaya. Hanya bulan yang membedakan usia. Kita tumbuh di tengah sebuah generasi dimana tawa bersama itu sangat langka. Kaki kita menapaki jalan panjang dengan langkah payah menyeret sejuta beban yang seringkali bukan urusan kita. Kita disibukkan dengan beragam masalah yang sialnya juga bukan urusan kita. Kita adalah anak-anak muda yang dipaksa tua oleh televisi yang tiada henti mengabarkan kebencian. Sementara adik-adik kita tidak tumbuh sebagaimana mestinya, narkoba politik uang membunuh nurani mereka. Orang tua, pendahulu kita dan mereka yang memegang tampuk kekuasaan adalah generasi gagal. Suatu generasi yang hidup dalam bayang-bayang rencana yang mereka khianati sendiri. Kawan, akankah kita berhenti lantas mengorbankan diri kita untuk menjadi seperti mereka?
< nugrohodc /> 